Forum Bisnis Pasca Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi


 

Dalam rangka memotret dampak ekonomi bagi wilayah yang dilewati oleh jalan tol Solo-Ngawi, PT JSN mengadakan forum diskusi yang bertajuk “Forum Bisnis Pasca Pembangunan Jalan Tol Solo Ngawi” pada Selasa, 10 April 2018 berlokasi di Borobudur Balroom Novotel Solo. Dalam forum diskusi tersebut, dihadirkan beberapa narasumber baik dari praktisi bisnis, akademisi, hingga intansi pemerintah.

 

 
Beberapa pelaku industri seperti manufaktur, pariwisata, perhotelan, restoran hingga UMKM diundang dalam forum ini guna menangkap peluang pengembangan usaha setelah beroperasinya jalan tol Solo-Ngawi. Disamping itu, dengan beroperasinya jalan tol ini, secara tidak langsung akan berdampak pada perubahan pusat kegiatan industri atau usaha yang mengerah mendekati akses jalan tol. Bapak Ahyani selaku Bappeda Kota Surakarta menyampaikan bahwa Pemkot Solo akan mengkaji ulang rencana tata rung wilayah (RTRW) untuk menambah pusat kegiatan baru di wilayah utara (mendekati akses jalan tol).

Dalam kesempatan tersebut Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bidang Advisori dan pengembangan ekonomi daerah, Taufik Amrozi, menyampaikan bahwa sector industry manufaktur akan menjadi sector yang paling diuntungkan dengan operasional jalan tol Solo-Ngawi. Sedangkan, dosen FEB UNS, Mulyanto, mengatakan bahwa jalan tol akan sangat berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, khususnya dalam hal stabilitas harga dan menekan inflasi sebagai dampak dari distribusi barang yang lebih mudah.

 

 

Pengamat transportasi Uns Solo, Bapak Syafii, memperkirakan pasca operasional tol Solo-Ngawi, 11,3% pergerkan kendaraan dari jalan kota Solo dan sekitarnya akan beralih ke tol. Direktur Utama PT JSN, David Wijayatno menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan diadakan uji layak fungsi oleh kemetrian PUPR terhadap jalan tol Solo-Ngawi dan akan siap dioperasikan akhir bulan ini.